Mungkin hal ini sering dianggap sepele. Padahal informasi pribadi yang dicantumkan pengguna di akun Facebook, Linkedin, Twitter dapat disebut sebagai jejak digital. Dan jejak digital di internet tersebut bisa memunculkan berbagai potensi yang negatif bagi para penggunanya. Misalnya, pencurian data pribadi hingga informasi yang berkaitan dengan perbankan. Hal ini tentunya, akan sangat merugikan pengguna digital.
Untuk meminimalisir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka Anda harus semakin waspada dalam menggunakan internet. Dan sebaiknya Anda simak ulasan berikut tentang jejak digital serta cara bijak berselancar di dunia internet yang telah Guruabata.web.id rangkum dari berbagai sumber.
Pengertian Jejak Digital
Menurut TechTerms, jejak digital adalah jejak data yang muncul saat seseorang memakai internet di perangkat komputer atau laptop, smartphone dan lainnya. Bentuk dan sumbernya pun bermacam-macam, mulai dari situs web yang dikunjungi, pesan email yang dikirimkan, serta informasi lain yang dimasukan ke berbagai layanan online.Pengguna internet juga perlu mengetahui bahwa terdapat 2 jenis jejak digital, yaitu:
- Jejak Digital Pasif
Jejak digital pasif adalah data yang ditinggalkan oleh pengguna internet tanpa disadari. Misalnya, ketika seseorang hendak melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan mengandalkan aplikasi Google Maps pada smartphone untuk menunjukan arah. Berbagai rute perjalanan yang telah dilalui tanpa Anda sadari akan terekam secara digital.Selain itu, ketika pengguna mengunjungi suatu laman website untuk mencari berbagai informasi dan referensi, maka server website tersebut akan menyimpan alamat IP (Internet Protocol) pengguna. Dari alamat IP tersebut biasanya dapat diketahui Internet Service Provider (ISP) yang digunakan, bahkan perkiraan lokasi pengguna berada saat mengakses website tersebut.
- Jejak Digital Aktif
Jejak digital aktif adalah data yang secara sengaja dibuat atau ditinggalkan oleh pengguna internet. Misalnya unggahan foto, rekaman video dan status di berbagai media sosial, mulai dari Facebook, Youtube, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Bahkan bukan itu saja, dokumen-dokumen penting yang dikirim melalui email juga sejatinya akan meninggalkan jejak digital.Jejak Digital Berpotensi Merugikan Pengguna
1. Perusahaan Pertimbangkan Pelamar Kerja Dari Jejak Digital
Saat ini sebagian besar perusahaan dalam merekrut karyawan tidak hanya melihat dari dokumen CV (Curriculum Vitae) saja. Namun perusahaan-perusahaan juga ada yang melihat dari rekam jejak digital pelamar melalui akun media sosial yang telah dicantumkan dalam CV pelamar.Dari unggahan foto, rekaman video, caption di media sosial tersebut perusahaan dapat melihat dan membaca karakter si pelamar kerja secara langsung. Jika calon karyawan tersebut selalu mengunggah konten-konten yang negatif seperti kata-kata tidak sopan, maka perusahaan tentu saja tidak akan menerima calon pekerja tersebut. Mungkin hal ini salah satu yang membuat mendapatkan pekerjaan menjadi sulit.
Begitu sebaliknya, jika pelamar kerja selalu mengunggah konten-konten yang positif, penyampain di media sosialnya baik, maka besar kemungkinan perusahaan pun akan menerima calon pelamar kerja tersebut.
2. Menimbulkan Pencemaran Nama Baik
Pencemaran nama baik tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun di dunia maya juga seseorang dapat disangkakan melakukan tindakan mencoreng nama baik. Jika terjadi, maka biasanya orang tersebut akan membeberkan jejak digital Anda yang telah lalu melalui postingan-postingan di berbagai media sosial yang digunakan.3. Orang Tidak Dikenal Bisa Mengakses Data Pribadi
Banyak pengguna internet yang tidak menyadari bahwa jejak digital yang mereka tinggalkan dapat merugikan diri sendiri. Misalnya, menggunggah data pribadi berupa foto atau rekaman video seperti data KTP, SIM atau biodata yang dicantumkan di sebuah akun media sosial atau website lainnya dapat diketahui oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Dari data tersebut, seseorang atau pelaku dapat mengakses data pribadi milik Anda untuk hal-hal yang merugikan. Misalnya, mencantumkan data pribadi untuk membeli barang-barang yang mahal, atau mendaftarkan identitas Anda untuk mengajukan sebuah pinjaman online dan lainnya.
4. Pencurian Perbankan
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini banyak terjadi pencurian perbankan seperti pembobolan rekening, transaksi kartu kredit dalam jumlah yang besar tanpa disadari nasabah dan sebagainya. Biasanya, oknum seperti itu akan melakukan pencurian perbankan dengan mengandalkan data-data pribadi yang terekam di dunia maya (secara digital).Cara Menghapus Jejak Digital
Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan disebabkan oleh jejak digital, sebaiknya segera periksa kembali penelusuran di internet yang pernah Anda lakukan. Setelah itu, jangan pula menunda waktu untuk menghapus jejak digital tersebut.Tidak perlu panik, Guruabata.web.id akan memberikan beberapa cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk menghapus jejak digital yang telah dikutip dari akun Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika (@kemenkominfo), di antaranya adalah:
- Jika berupa unggahan foto, rekaman video, dan postingan status di media sosial, Anda dapat menghapusnya secara mandiri.
- Jika ingin menghapus akun secara keseluruhan dan permanen di media sosial atau laman tertentu, maka Anda dapat mengikuti aturan dan tata cara yang telah ditentukan pada layanan tersebut.
- Anda juga bisa menghubungi langsung customer service atau pemilik platform untuk memperoleh informasi lengkap terkait tata cara menghapus jejak digital atau akun yang dimiliki.
- Mengatur akun Google milik Anda untuk dapat meningkatkan privasi dan meminimalisir pengumpulan data, berikut adalah caranya:
1. Pemeriksaan Privasi
Pemeriksaan Privasi Google dapat memungkinkan pengguna untuk mencegah Google dalam menyimpan data dan aktivitas Google lainnya ke akun milik pengguna Google. Jangan lupa juga untuk menghapus history lokasi.Pengguna juga bisa memilih untuk melarang Google menyimpan riwayat penelusuran serta video Youtube yang tonton, informasi kontak, perangkat, aktivitas suara dan audio termasuk juga rekaman yang diambil dari interaksi dengan Asisten Google dan data lainnya.
Di bagian ini, pengguna juga bisa memilih tentang perizinan Google untuk menggunakan informasi Anda dalam menyesuaikan iklan selama sesi penjelajahan di internet.
2. Pemeriksaan Keamanan
Pemeriksaan keamanan Google bisa digunakan untuk menunjukkan perangkat mana yang memiliki akses ke akun Anda termasuk juga ke laptop, komputer dan handset.Selain itu, Anda juga bisa menemukan daftar aplikasi dari pihak ketiga yang sudah diberi izin untuk mengakses data pada akun milik Anda.
3. Delete Me
Layanan penghapusan Google bisa Anda gunakan untuk menghapus jejak digital internet atau menghapus akun milik Anda secara keseluruhan.Cara Bijak Menggunakan Internet
Mengingat beberapa hal dari jejak digital tersebut dapat menimbulkan kerugian, maka Anda harus lebih waspada dalam menggunakan internet. Ada beberapa cara terbaik dalam bermain di dunia digital, sehingga dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu:1. Membaca syarat dan ketentuan saat mengunduh file atau aplikasi dan membuat akun di media sosial.
2. Membuat password atau PIN (Personal Identification Number) yang unik dan kuat dengan mengkombinasikan huruf, angka, dan simbol. Upayakan untuk menjaga password tersebut agar tidak ada orang lain yang mengetahui. Agar lebih aman, ubah password Anda secara rutin dan berkala.
3. Mengunggah beragam hal yang positif di berbagai layanan media sosial yang dimiliki.
4. Dilarang mengunggah informasi sensitif seperti informasi pribadi seperti KTP, SIM, Passport, PIN dan lainnya di berbagai layanan media sosial.
Gunakan aplikasi yang berfungsi sebagai penghapus postingan media sosial, mulai dari foto, rekaman video, reaksi likes, komentar yang pernah diunggah. Berikut adalah beberapa aplikasi penghapus konten di media sosial yang bisa dilakukan dalam jumlah banyak sekaligus:
- Instagram: Cleaner for Instagram
- Facebook: Exfoliate
- Twitter: Tweet Deleter
- Untuk lebih aman, jika ingin mencari informasi di internet, Anda dapat menggunakan mode samaran (Incognito Mode) saat browsing di internet.
- Berhenti berlangganan mailing list atau newsletter di semua layanan.
Pertimbangkan Dengan Matang Saat Gunakan Internet
Penggunaan fasilitas internet yang sangat mudah menjadikan sebagian besar orang terlalu larut dalam buaian akses internet hingga akhirnya membuat pengguna tidak menyadari adanya sisi bahaya dari jejak internet berupa data digital.Untuk itu, Anda harus lebih waspada terhadap setiap kegiatan yang berhubungan dengan internet dan dunia digital. Sebaiknya, pertimbangkan dengan matang dan bedakan tentang mana hal baik yang dapat dilakukan dan hal kurang baik yang harus ditinggalkan ketika berselancar di internet.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.