Kemenag berkolaborasi dengan perusahaan teknologi yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Alef Education, bersama menghadirkan model pembelajaran digital bagi pendidikan madrasah. Model pembelajaran digital yang dimiliki oleh Alef diyakini mampu mendukung transformasi digital yang ada di madrasah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan, kebutuhan untuk berkolaborasi pada masa sekarang ini tidak dapat dielakkan lagi. Kolaborasi dengan Alef, menurut dia, akan menjadi salah satu lompatan besar untuk menghadirkan model pembelajaran digital yang dapat dilakukan secara sinkronus (guru dan peserta didik belajar dalam waktu yang sama) maupun asinkronus (peserta didik belajar dalam waktu yang berbeda dengan gurunya).
"Kerja sama ini juga membantu untuk menciptakan budaya baru, yaitu digital culture dalam rangka menopang dan mendukung transformasi digital madrasah untuk mendukung program reformasi madrasah," jelas dia pada acara peluncuran platform pembelajaran digital yang bekerjasama dengan Alef Education yang digelar secara virtual.
Lanskap pendidikan saat ini telah mengalami banyak pergeseran paradigma, terlebih karena adanya dorongan pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan standar pendidikan yang disajikan kepada para siswa. Sementara itu, perlu juga melengkapi gaya belajar konvensional dan gaya belajar tradisional dengan solusi pembelajaran digital yang dibawa oleh platform Alef.
"Alef Education adalah pemimpin teknologi digital global yang telah merevolusi pendidikan dan tentu saja kami senang dapat bekerja sama dengan Alef Education untuk mendukung tujuan kami dalam meningkatkan berbagai hal, misalnya, literasi numerik bagi siswa madrasah di bawah Kemenag," ungkapnya.
Ali juga menyambut baik dengan terlibatnya Alef Education dalam rangka membantu pendidikan nasional dan mendukung sepenuhnya program yang dilaksanakan guna meningkatkan prestasi siswa siswi madrasah. Melalui kolaborasi dengan kebijakan yang terukur, dia meyakini akan mampu melewati tantangan yang dihadapi selama masa pandemi dan mentransformasikan sistem pendidikan nasional.
"Meski nanti pandemi akan berakhir, saya yakin model pembelajaran digital ini akan menjadi kebutuhan dan pilihan terbaik bagi model pembelajaran pada abad ini," katanya.
Melalui kerjasama ini, Alef Education memberikan akses secara gratis kepada 500 ribu pelajar madrasah di seluruh Indonesia dalam menikmati layanan pembelajaran digital pada platform yang dimiliki olehnya. Adapun durasi layanan gratis ini berlaku selama enam bulan dan tidak menutup kemungkinan ke depannya dapat diperpanjang.
"Tidak menutup kemungkinan, setelah ada evaluasi, kita tambahkan durasi akses gratisnya," tutur Indonesia Implementation Manager Alef Education, Juventius Suhartono.
Ia menyampaikan, sekarang ini yang paling utama adalah memastikan kebermanfaatan platform pendidikan yang dihadirkan oleh Alef Platform bagi para pelajar madrasah. Apabila pembelajaran digital ini membawa manfaat yang baik bagi kemajuan siswa madrasah, tentu saja akan ada pertimbangan khusus untuk memperpanjang durasi akses layanan gratis.
Chief Operating Officer Alef Education Nadir Zafar menuturkan, perusahaannya memiliki tujuan untuk memastikan pengembangan belajar peserta didik, terutama pada era teknologi seperti saat ini. Teknologi pendidikan berkembang sangat cepat dan ini menjadi salah satu gambaran pendidikan pada masa depan.
"Kami senang bekerja sama dengan Kemenag untuk memperkenalkan masa depan hari ini," ungkap dia.
Untuk sekarang, Zafar melanjutkan, konten yang disuguhkan dalam layanan platform Alef fokus kepada pelajaran matematika kelas 7. "Namun, nantinya kami akan tambahkan lagi konten-konten lain, misalnya, pendidikan Islam, bahasa Arab, dan sebagainya sehingga nanti bisa digunakan di mobile platform," ujarnya.
Zafar juga menjelaskan, bahwa semua sekolah negeri di UEA sudah menggunakan platform Alef. Begitu pun di negara Kanada dan banyak wilayah lain di Amerika Serikat. Alef Education telah mengubah banyak kehidupan lebih dari 120 ribu siswa di lebih 400 sekolah di negara UEA, AS, dan Kanada, dengan memanfaatkan layanan platformnya yang berbasis artificial intelligence (AI).
Semoga terobosan yang digalakkan oleh Kemenag ini dapat tepat sasaran dan diselenggarakan secara obyektif dan maksimal agar peningkatan pembelajaran di masa depan dapat berubah menjadi lebih baik lagi.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.