Contoh skenario kegiatan MPLS tahun 2021 masa pandemi Covid-19 yang Guru Abata bagikan ini dapat membantu sekolah dalam menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2021/2022.
Menurut perkembangan saat ini, Tahun Pelajaran 2021/2022 masih berada dalam masa pandemi Corona Virus Diesase 2019 (Covid-19). Sehingga pelaksanaan MPLS mesti menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
Contoh skenario kegiatan MPLS ini hanya sebagai gambaran kecil dalam melaksanakan MPLS di masa pandemi Covid-19 tahun pelajaran 2021/2022.
Oleh sebab itu, satuan pendidikan (sekolah) dapat mengembangkan dan menyesuaikan sendiri terkait kegiatan MPLS dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi wilayah masing-masing.
Dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru diamanatkan bahwa penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) wajib dilakukan secara edukatif, kreatif, dan juga menyenangkan.
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) diperlukan dalam rangka penerimaan peserta didik baru di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan pertama masuk Sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.
Tujuan Kegiatan MPLS
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bertujuan sebagai berikut.1. Mengenali potensi diri peserta didik baru.
2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta ddik baru.
4. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya.
5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri peserta didik.
Ketentuan Pelaksanaan MPLS
Berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2020, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran.Pengenalan lingkungan sekolah sebagaimana dimaksud dilaksanakan hanya pada hari sekolah dan jam pelajaran.
Pengecualian terhadap jangka waktu pelaksanaan PLS dapat diberikan kepada sekolah berasrama dengan terlebih dahulu melaporkan kepada dinas pendidikan provinsi / kabupaten / kota sesuai kewenangannya disertai dengan rincian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
Bentuk-Bentuk Kegiatan MPLS
Bentuk kegiatan MPLS dapat bersifat wajib maupun pilihan dengan memperhatikan tujuan pelaksanaan kegiatan.Berikut adalah bentuk-bentuk kegiatan MPLS sesuai Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016.
1. Kegiatan mengenali potensi diri siswa baru.
2. Kegiatan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.
3. Kegiatan menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta didik baru.
4. Kegiatan mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya.
5. Kegiatan menumbuhkan perilaku positif pada diri peserta didik baru.
Materi Kegiatan MPLS
Materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang bersifat teoritis dan edukatif, antara lain sebagai berikut.1. Wawasan Wiyata Mandala
Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala dan juga unsur-unsur wiyata mandala.Peserta didik juga diarahkan untuk mengenal sekolahnya melalui cara pandang mereka terhadap sekolah sebagai tempat untuk menimba ilmu dengan segala unsur-unsurnya yang meliputi gedung sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, orang tua / wali, dan masyarakat sekitar.
2. Kepramukaan
Peserta didik dikenalkan secara lebih luas dan mendalam mengenai pentingnya mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.Pramuka adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah untuk membentuk watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Pramuka akan membentuk peserta didik menjadi warga negara berjiwa Pancasila dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
3. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Peserta didik akan diberi pemahaman mengenai pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara.Pengaruh globalisasi akan menjadikan generasi muda lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya dari pada mementingkan kepentingan bangsa dan negara.
Peserta didik harus disiapkan untuk mampu memajukan bangsa dan negaranya sendiri melalui kesadaran berbangsa dan bernegara.
4. Belajar Efektif
Pada tahap ini peserta didik akan diberikan materi mengenai cara belajar yang baik, sehingga mereka akan lebih mudah mencapai tujuan belajar.Selain itu, peserta didik juga akan mendapatkan metode belajar yang efektif dan menyenangkan agar mereka tidak cepat bosan dalam belajar.
5. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter perlu ditegakkan di lingkungan sekolah, sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal.Penguatan Pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
6. Tata Krama Siswa
Pengenalan tata krama diberikan untuk menegakkan kembali tata krama peserta didik yang sudah mulai memudar dan luntur.Peserta didik akan dikenalkan tentang jenis-jenis tata krama dan contoh tata krama dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
7. Pengenalan Kurikulum 2013
Peserta didik akan mendapatkan penjelasan mengenai Kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah di semua jenjang satuan pendidikan.Kurikulum 2013 menjadi kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan mengenai materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik, ada beberapa materi yang telah dirampingkan dan ada juga yang ditambahkan.
Contoh Skenario Kegiatan MPLS Tahun 2021 Masa Pandemi Covid-19
Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun pelajaran 2021/2022 akan berbeda suasananya dengan tahun-tahun sebelumnya, karena berada di masa pandemi Covid-19.Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, sekolah yang melaksanakan kegiatan MPLS harus tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kegiatan MPLS bisa sesuai dengan kebutuhan setiap satuan pendidikan dan disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik baru.
Panitia MPLS tingkat satuan pendidikan harus merencanakan dengan baik skenario kegiatan MPLS di masa pandemi Covid-2019 untuk tahun pelajaran 2021/2022 ini.
Karena masih belum ada keputusan resmi dari pemerintah yang memperbolehkan pembelajaran secara tatap muka di awal tahun pelajaran 2021/2022, maka tidak menutup kemungkinan bagi calon peserta didik baru akan melaksanakan kegiatan Belajar Dari Rumah.
Terkait dengan kondisi tersebut, pihak panitia MPLS hendaknya bisa membuat beberapa alternatif untuk skenario pelaksanaan MPLS masa pandemi Covid-19. Apakah kegiatan akan dilakukan secara daring, tatap muka atau kombinasi keduanya.
Materi MPLS yang bersifat teoritis dapat dikenalkan secara daring kepada calon peserta didik baru. Profil sekolah juga bisa disampaikan secara daring dan dikemas dalam bentuk video yang menarik.
1. Bentuk Kegiatan MPLS Daring
Jika sekolah akan melaksanakan MPLS secara daring, maka ada tiga bentuk skenario yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut.a. Peserta didik baru tidak harus belajar secara real time (Asynchronous Online Courses).
b. Peserta didik baru harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat berinteraksi secara bersamaan (Synchronous Online Courses).
c. Peserta didik baru melakukan kombinasi belajar secara langsung dan tidak langsung (Hybrid Courses).
Seluruh kegiatan MPLS dilakukan peserta didik baru dari rumah masing-masing dan dikendalikan secara blended (kombinasi daring dan luring) oleh panitia MPLS.
Kegiatan MPLS daring ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sesuai waktu yang ditetapkan dalam Kalender Pendidikan.
2. Mekanisme MPLS Daring
Berikut adalah mekanisme yang dapat diterapkan dalam melaksanakan MPLS secara daring.a. Penyampaian rencana pelaksanaan MPLS daring kepada orang tua dan peserta didik baru. Sehingga orang tua dapat mempersiapkan untuk mendampingi peserta didik dalam mengikuti kegiatan MPLS daring sesuai jadwal.
b. Teknik penilaian menyesuaikan dengan jenis kegiatan, dapat berbentuk observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket.
c. Instrumen penilaian dibuat untuk tujuan penilaian portofolio yang menggambarkan unjuk kerja peserta didik baru selama kegiatan MPLS daring.
d. Panitia memberikan umpan balik (feedback) dan menyampaikan hasil belajar peserta didik.
e. Pemberian penghargaan kepada peserta didik yang mengikuti proses belajar paling baik.
3. Media MPLS Daring
Aplikasi yang digunakan untuk melaksanakan MPLS daring hendaknya merupakan aplikasi yang paling mudah digunakan untuk sarana komunikasi.Beberapa aplikasi untuk sarana komunikasi dalam MPLS daring, misalnya Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Webex dan WhatsApp.
Materi yang akan disampaikan dalam MPLS daring dibuat semenarik mungkin dalam bentuk presentasi powerpoint atau video untuk diintegrasikan dalam Google Classroom atau disematkan dalam web sekolah.
Presentasi peserta didik dapat dilakukan dengan Google Form, perkenalan dengan guru dapat menggunakan Google Meet Webex, atau Zoom.
Demo ekstrakurikuler juga bisa dikemas dalam vlog yang nantinya dimasukkan dalam Google Classrom. Komunikasi wali kelas dengan peserta didik baru dapat juga dilakukan dengan Whatsapp Grup.
4. Skenario Kegiatan MPLS Daring dan Luring
Berikut adalah contoh skenario kegiatan MPLS daring dan luring tahun Pelajaran 2021/2022 yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan panitia penyelenggara MPLS di tingkat sekolah.Kegiatan | Luring | Daring |
---|---|---|
Presensi Kehadiran Peserta Didik Baru | Daftar absen manual yang diisi sekolah dengan penerapan protokol kesehatan dan penjadwalan tertentu | Absen mellalui Google Form atau Grup Whatsapp |
Pengenalan Profil Sekolah | Panitia menyiapkan cetak print denah sekolah, take holder sekolah, tata tertib, visi dan misi sekolah yang dibagikan ke peserta didik baru melalui petugas khusus | Perkenalan awal dengan stake holder sekolah menggunakan live conference yang melibatkan peserta didik baru dan orang tua Pengenalan profil sekolah dapat menggunakan video yang diunggah di kanal YouTube atau website sekolah |
Pengenalan Ekstrakurikuler | Panitia menyiapka cetak print foto-foto kegiatan ekstrakurikuler sekolah | Membuat prenstasi PPT kegiatan ekstrakurikuler untuk diintegrasikan pada Google Classroom Membuat video demo ekstrakurikuler yang diunggah ke kanan YouTube atau website sekolah |
Pengenalan Prestasi Sekolah | Panitia membuat daftar prestasi, baik prestasi sekolah, guru, maupun peserta didik. | Panitia membuat video yang berisi portofolio prestasi yang sudah diraih sekolah, guru, dan peserta didik |
Penyampaian Materi MPLS | Panitia membuat soft file materi berupa PPT materi MPLS, kemudian dicetak dan diberikan kepada peserta didik baru untuk dipelajari | Pemberian materi dapat dilakukan dalam bentuk live menggunakan aplikasi meeting, seperti Google Meet, Zoom, dan Webex Pada akhir penyampaian materi, peserta didik baru diminta membuat resume untuk dikumpulkan secara online melalui WA Group atau media online lainnya Materi juga dapat diintegrasikan dalam Google Classroom |
Pemberian Tugas Individu | Pengerjaan tugas dilakukan dengan menuliskan di dalam kertas atau buku catatan (dikerjakan di rumah), kemudian dikumpulkan di sekolah | Pengerjaan tugas dapat dilakukan dalam kantong tugas pada Google Classroom |
Pemberian Penghargaan pada Peserta Didik Baru dengan Hasil Belajar Terbaik | Panitia memberikan hadiah berupa buku, alat tulis, atau bentuk penghargaan lainnya kepada peserta didik yang terbaik dalam menyelesaikan tugas belajar setiap harinya | Pemberian reward dapat berupa kuota internet atau menampilkan profil peserta didik dengan hasil belajar terbaik untuk diunggah ke media sosial oleh panitia MPLS |
Demikian informasi yang bisa kami bagikan terkait skenario kegiatan MPLS tahun 2021 masa pandemi Covid-19. Semoga informasi yang telah kami bagikan ini bisa bermanfaat bagi Bapak Ibu semuanya.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.