Cukup berbeda dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang justru yakin bahwa Asesmen Nasional ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Meski sudah ditegaskan tidak memerlukan persiapan khusus, namun tetap saja harus pada upaya untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
Dijelaskan oleh Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan. Upaya untuk mencapai target tersebut bisa dilakukan oleh pihak guru dan sekolah. Pasalnya kemampuan analisis satuan pendidikan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, konten pembelajaran haruslah lebih fokus pada pengembangan kompetensi. Baik itu dari sisi kompetensi literasi, numerisasi, ataupun karakteristik dari siswa.
Pada Webinar “Jurus Jitu Lulus AN: Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah menyikapi AN”. Bukik menyebut bahwa “kira-kira yang paling dekat dan dibutuhkan siswa dari kompetensi itu, masing-masing guru perlu mengetahui mana yang bisa memberikan kontribusi terbesar bagi pengembangan siswa”.
Poin ini tentu sangat perlu dilakukan, sebab kemampuan siswa pada setiap sekolah dan daerah berbeda-beda. Sehingga Guru dan sekolah yang paling tahu dengan kompetensi apa yang seharusnya memperoleh perhatian lebih untuk dikembangkan pada sekolah masing-masing.
Sedangkan untuk poin kedua, ialah dengan melakukan perencanaan pembelajaran kolaboratif berbasis pada murid. Artinya, kolaborasi tidak hanya dilakukan oleh para guru dan mata pelajaran yang sama, namun kolaborasi pada keseluruhan guru pada tingat kelas masing-masing.
Selain itu, sangat penting juga untuk memperbanyak forum berbagi praktik. Baik dalam pembelajaran berbasis kompetensi, atau metode lain yang dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pasalnya, pertemuan antar pendidik, tidak hanya di daerah saja, namun juga perlu dilakukan antar sekolah.
Lebih jelasnya, saat ini kalangan guru sudah harus mulai melakukan asesmen di awal pembelajaran. Tujuannya agar bisa memahami kompetensi awal murid, sehingga bisa menjadi dasar penyusunan rencana pembelajaran di masa yang akan datang.
Dengan dukungan yang tepat dan mulai dibiasakan, diyakini bahwa guru dan sekolah akan mampu menyusun asesmen numerisasi, literasi, dan karakter dengan sangat mudah. Tidak harus dengan target yang sempurna, namun disesuaikan dengan kemampuan terlebih dahulu.
Sedangkan untuk poin lainnya, guru juga harus mengurangi tugas untuk para muridnya. Dengan demikian, waktu untuk meningkatkan kualitas murid juga akan lebih banyak. Dibanding dengan harus terus-tersan mengerjakan tugas yang belum tentu dipahami oleh para murid.
Perlu diingat juga bahwa tujuan dari asesmen nasional ialah mendorong guru untuk bisa mengembangkan kompetensi kognitif dan karakter murid, menjelaskan tujuan dari sekolah, serta memberikan gambaran tentang karakter esensial sekolah yang efektif untuk bisa mencapai tujuan AN.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.