Menurut yang telah dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, perubahan mendasar pada sistem Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu. Namun demikian, evaluasi dilakukan secara merata dan memetakan sistem pendidikan yang berupa input, proses, dan hasil.
Sampai pada poin ini, Asesmen Nasional nantinya akan terdiri dalam tiga instrumen pendukung yang meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Sebagaimana telah dipaparkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), bahwa komponen AKM terdiri atas literasi membaca dan literasi matematika (numerisasi). Untuk informasi selengkapnya terkait literasi membaca dan literasi numerasi ini, Anda bisa menyimak pembahasan yang coba kami sajikan di blog Guru Abata ini.
Literasi Membaca
Literasi membaca merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan beberapa jenis teks untuk dapat menyelesaikan masalah. Selain itu, literasi ini juga akan mengembangkan kapasitas individu, sebagai Warga Negara Indonesia dan warga dunia supaya bisa memberikan kontribusi secara produktif di masyarakat.Pada pemaparannya, Mendikbud menekankan bahwa literasi disini bukanlah kemampuan membaca saja. Namun kemampuan untuk melakukan analisis suatu bacaan dan memahami konsep yang ada di balik tulisan juga. Sedangkan untuk sisi numerisasi, memiliki makna tentang kemampuan menganalisis menggunakan angka.
Literasi Matematika (Numerisasi)
Numerisasi merupakan kemampuan untuk berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk dapat menyelesaikan masalah sehari-hari. Tepatnya pada beberapa jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.Sedangkan menurut informasi yang kami rangkum dari laman Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud, literasi numerisasi merupakan bentuk pengetahuan dan kecakapan untuk:
- Menggunakan beberapa macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
- Melakukan analisis informasi yang ditampilkan pada berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakannya untuk interpretasi hasil analisis tersebut dalam memprediksi dan mengambil keputusan.
Apabila dijelaskan secara sederhana, numerisasi disini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh misalnya di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat serta sebagai warga negara.
Tidak terkecuali kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitif yang ada di sekeliling kita. Kemampuan ini bisa ditunjukkan dengan adanya kenyamanan terhadap bilangan serta cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tututan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi serta bentuk pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis. Sebagai contoh yang paling sederhana ialah grafik, bagan, dan tabel.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.