Lalu apakah dengan hal-hal seperti itu kemudian tugas seorang guru dianggap selesai begitu saja?
Pernyataan di atas sangat tidak benar dengan tugas guru yang sesungguhnya. Seorang guru tidak hanya harus mampu dan cakap dalam menyampaikan materi pelajaran. Akan tetapi guru juga dituntut untuk dapat menjadi sumber inspirasi para peserta didiknya. Hal tersebut tentu bukanlah merupakan perkara mudah, namun bukan pula merupakan sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan.
Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran membutuhkan kreatifitas guru dengan tanpa meninggalkan aspek kognitifnya. Pasalnya, aspek tersebut dapat dilakukan melalui metode pendekatan yang sederhana namun dapat memberikan suasana yang tepat guna pada psikologis siswa. Sehingga peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
Apabila proses pembelajaran tersebut mampu membuat suasana yang menyenangkan dan menarik, maka peserta didik akan termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan secara penuh. Agar proses pembelajaran dapat berjalan demikian, maka guru perlu didukung dengan berbagai metode pembelajaran, sarana juga ketrampilan untuk mengolah dan memprosesnya.
Seorang guru dapat dinobatkan sebagai guru inspiratif manakala ia mampu menyuguhkan sajian pendidikan kepada peserta didik dalam berbagai kemasan dengan latar belakang yang berbeda secara intelektual, spiritual, juga emosional. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan masing-masing individu dalam pemahaman, penghayatan, perhatian dan minat terhadap proses pembelajaran di sekolah.
Peserta didik yang dalam proses pembelajaran cenderung diam dan selalu memperhatikan belum tentu dia dapat menyerap materi yang disampaikan. Begitu pula dengan peserta didik yang selalu berisik atau tidak tenang di dalam kelas adalah siswa nakal dan bodoh.
Untuk menjadi guru inspiratif, setiap pendidik harus memiliki kemampuan untuk memahami karakteristik peserta didik yang beragam. Dan jangan sampai menjudge peserta didik dengan anggapan-anggapan yang negatif. Karena hal tersebut merupakan tindakan yang dapat membunuh karakter siswa sebagai peserta didik.
Dengan demikian untuk menjadi guru inspiratif salah satunya adalah dengan menggunakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan atau biasa disebut PAIKEM. Karena dengan menggunakan PAIKEM, maka akan dapat menginspirasi peserta didik untuk berpikir kritis, sehingga mampu merangsang rasa ingin tahu peserta didik dan mengembangkan pembentukan karakter peserta didik agar lebih baik dan mudah.
Kriteria Wajib Untuk Menjadi Seorang Guru Inspiratif
Sedikitnya terdapat 13 kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi guru inspirstif, di antaranya yaitu:1. Menguasai dan memahami materi dengan baik
2. Mampu menggunakan kompetensi keguruan yang dimiliki dalam mengajar dengan baik
3. Mampu memecahkan masalah instruksional dalam pembelajaran
4. Mampu mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan pelajaran
5. Menguasai manajemen kelas dengan baik
6. Peka terhadap situasi ketika proses pembelajaran berlangsung
7. Mempunyai sensitivitas terhadap faktor pendukung penyampaian
8. Mampu mengawasi proses pembelajaran dengan baik
9. Bertindak sesuai aturan dan mekanisme yang ditetapkan
10. Memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain
11. Memiliki jiwa yang mendidik
12. Mampu memfasilitasi peserta didik agar meraih prestasi tertinggi
13. Mampu memfasilitasi peserta didik agar dapat memahami secara keseluruhan
Dapat kita lihat dari uraian di atas, bahwa tidaklah mudah untuk menjadi seorang guru inspiratif. Akan tetapi, setiap guru harus terus berusaha dan yakin bisa untuk menjadi guru yang inspiratif.
Dengan demikian seorang guru diharapkan dapat menjadi sosok yang mampu mendorong dan memberi inpirasi terhadap peserta didik untuk mengekplorasi kemampuannya agar menjadi anak yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.