Setan adalah musuh yang super. Musuh yang benar-benar luar biasa. Setan atau iblis sengaja diciptakan oleh Allah untuk menguji kehambaan setiap manusia di hadapan Allah SWT.
Dalam menjalankan operasinya, setan juga bisa menyelusup dan menyelinap pada siapa saja, baik jin maupun manusia atau bahkan benda apa saja dapat dijadikan alat oleh setan untuk menjadi media operasinya.
Setan atau iblis hanya memiliki satu misi, yaitu menggelincirkan posisi kehambaan manusia di hadapan Allah SWT. Menjadi manusia yang menghamba kepada yang selain Allah SWT. Entah ia berwujud dirinya sendiri, berupa materi, berupa perempuan, berupa pemikiran, imajinasi atau rupa lainnya.
Keseriusan setan untuk menggelincirkan status kehambaan manusia kepada Allah SWT tersebut dibuktikan dengan ikrar dan sumpah iblis di hadapan Allah SWT. Iblis telah berikrar dalam Al Qur’an Surah Al Hijr ayat 39 – 40;
“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.”
Pada Surah Shad ayat 82 – 83;
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.”
Sungguh tidak terhitung, telah berapa ratus juta manusia dari umat-umat terdahulu yang celaka karena memperturutkan bisikan setan.
Terlena dengan godaan iblis, tidak tahan terhadap rayuan gombal setan beserta prajuritnya yang selalu tampak indah senantiasa terasa manis di depan mata, namun pada kenyataannya keindahan dan kemanisan tersebut mengandung racun yang mematikan.
Ketika kita benar-benar tergoda dan tersesat dalam kegelapan, sedangkan kesempatan untuk kembali ke jalan menuju cahaya Allah tersebut sudah tidak ada karena usia sudah sampai, saat panggilan Allah juga sudah tiba, maka penyesalan demi penyesalan yang tiada berguna itu pun akan datang.
Berbahagialah orang-orang yang bisa mengambil ibrah dan peringatan. Ia percaya tanda-tanda bahaya bagi siapa saja yang mengikuti jejak langkah iblis, dan ia pun berusaha menghindar dan menjauh, sehingga ia pun akan selamat.
Saat kita berjalan mendekati sebuah jembatan akan melintasi sebuah sungai yang lebar dan panjang. Tiba-tiba ada yang memberi tahu kita bahwa telah terjadi banjir yang sangat dahsyat, sehingga jembatan pun ambrol dan terputus, lalu kita ambil inisiatif mundur dan mengurungkan niat untuk melintasi sungai. Maka insyaa Allah kita termasuk orang-orang yang akan selamat.
Ketika hendak meminum segelas sirup atau jus, sebut saja jus Durian, Alpukat, Strawberi, Jambu atau buah apapun namanya, lalu ada orang yang memberi tahu bahwa minuman yang ada di gelas tersebut ternyata mengandung racun yang mematikan, maka betapa pun hausnya dan betapa pun berseleranya kita, tentu kita akan menghindar dan tidak meneruskan meminum jus tersebut kalau kita menginginkan keselamatan hidup.
Kalau ada seorang perempuan cantik dan kaya dengan berbagai polesan dan aksesori yang semakin menggoda dan menggiurkan. Baju yang dipakainya seolah kekecilan sehingga pada bagian depan seperti sengaja memperlihatkan pusarnya, sedangkan pada bagian belakang – apalagi kalau sedang menunduk – semakin memperlihatkan lekuk dan warna kulitnya.
Lalu ia pun menawarkan diri kepada kaum lelaki untuk berkencan dengannya (di luar nikah). Akal pendek manusia akan sangat mudah mengatakan, hanya orang bodoh yang akan menolak tawarannya. Tapi, ketika akal sehat manusia yang berbicara, ia akan mengatakan bahwa lebih bodoh lagi kalau menuruti rayuannya.
Karena, di balik kenikmatan sesaat yang dijanjikan tersebut, tersimpan murka Allah yang amat pedih dan mengerikan, di balik manis yang ditawarkan tersimpan racun yang mematikan.
Sungguh, seindah dan secantik apapun dia, siapa pun dia, setampan dan segagah apapun dia, sekaya dan semapan apapun dia, artis selebritiskah dia, lalu menggoda kita untuk berhubungan di luar hubungan yang diridloi Allah SWT, kita harus bisa mengambil sikap dan bersuara tegas. STOP! Sebab, itu merupakan larangan dan sangat berbahaya. Di balik kesempatan tersebut, ada ranjau-ranjau kemurkaan Allah SWT.
Na’udzubillaah. Semoga kita semua bisa terhindar dari godaan setan tersebut. Dan semoga selalu diberi kekuatan oleh Allah untuk mewaspadai serta menjauhi tipu daya setan yang memabukkan.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.