Tata cara berwudlu Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:
1. Berniat di dalam hati untuk melaksanakan wudlu (HR. Bukhari dan Muslim) tanpa diucapkan dengan lisan.
2. Membaca : “Bismillaah” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan selain keduanya).
3. Mencuci kedua telapak tangan (HR. Bukhari dan Muslim) dan menyela-nyela diantara jari-jari kedua tangan (HR. Abu Dawud).
4. Madlmadlah (berkumur-kumur); istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung); dan istintsar (menyemburkan atau mengeluarkan air dari hidung) (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengerjakan madlmadlah dan istinsyaq secara bersamaan dengan telapak tangan kanan saja (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Membasuh muka
Membasuh muka dengan mengalirkan air ke wajah (QS. Al Maaidah ayat 6 dan HR. Bukhari dan Muslim).
Batasan wajah yaitu dari pangkal tumbuhnya rambut hingga ujung dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri (HR. Abu Dawud)
6. Membasuh kedua tangan sampai siku (QS. Al Maaidah ayat 6 dan HR. Muslim).
Batasan siku yaitu tempat persambungan lengan bawah (tulang hasta) dengan lengan atas.
Diawali dari ujung jari tangan sampai siku (HR. Muslim).
Diperbolehkan membasuh tangan dimulai dari siku hingga ke ujung-ujung jari (HR. Ad Daraquthni).
7. Mengusap kedua kepala dan kedua telinga (QS. Al Maaidah ayat 6 dan HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan selain mereka).
Mengusap kedua telapak tangan (HR. Bukhari dan Muslim) di kepala, dimulai dari bagian depan, lalu diteruskan sampai ke belakang (tengkuk), kemudian kembali lagi ke bagian depan kepala.
Langsung diteruskan mengusap kedua telinga tanpa mengambil air lagi (HR. Abu Dawud dan selainnya).
Mengusap kedua telinga (kanan dan kiri secara bersamaan) dengan cara memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga dan ibu jari mengusap bagian luar telinga (HR. Abu Dawud dan selainnya).
Bila memakai sorban, disunnahkan untuk mengusap bagian atasnya (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagi wanita yang berjilbab, dibolehkan mengusap bagian atas jilbabnya (HR. Muslim).
8. Membasuh kedua kaki (dahulukan yang sebelah kanan) sampai kedua mata kaki (QS. Al Maaidah ayat 6 dan HR. Bukhari dan Muslim).
Menyela-nyela diantara jari-jari kedua kaki dengan jari kelingking kanan atau kiri (HR. Abu Dawud dan selainnya).
9. Membaca do’a selesai berwudlu :
Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu, allahummaj’alnii minattawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriin
“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Yaa Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.”
HR.Tirmidzi (Barang siapa membacanya setelah selesai berwudlu, niscaya akan dibukakan delapan pintu surga, ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki)
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaiik
“Maha Suci Engkau Yaa Allah dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tida ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tabrani dan Nasa’i dalam Sunanul Kubra. (Barang siapa membacanya setelah selesai berwudlu, niscaya pahalanya akan ditulis pada kertas putih kemudian dicetak, sehingga tulisan tersebut tidak akan dihancurkan hingga kiamat)
Tertib Wudlu
1. Berturut-turut dari anggota wudlu pertama sampai terakhir (HR. Muslim dan selainnya).2. Dimulai dari anggota wudlu yang kanan (HR. Bukhari dan Muslim).
Sunnah-Sunnah Wudlu
1. Bersiwak (menggosok gigi) sebelum berwudlu (HR. Bukhari dan Muslim).2. Tangan menggosok anggota wudlu dengan air (HR. Ibnu Khuzaimah).
3. Mencuci kedua telapak tangan sebelum berwudlu sebanyak tiga kali (HR. Bukhari dan Muslim) kecuali ketika bangun tidur, wajib hukumnya mencuci kedua telapak tangan (HR. Muslim).
4. Berwudlu dengan satu kali-satu kali, dua kali-dua kali atau tiga kali-tiga kali dan tidak boleh lebih dari itu bagi setiap anggota wudlu. Kecuali mengusap kepala dan kedua telinga, yang cukup dilakukan sekali saja (HR. Abu Dawud dan selainnya).
5. Mengeringkan anggota tubuh sesudah berwudlu (HR. Ibnu Majah) seperti dengan handuk, sapu tangan atau yang lainnya.
6. Melebihkan daerah pembasuhan anggota wudlu (wajah, kedua tangan dan kedua kaki) ketika membasuh anggota wudlu tersebut (HR. Bukhari dan Muslim lih. Fiqhus Sunnah I/64).
7. Mengusap bagian atas sepatu atau kaos kaki. Batas waktu pemakaiannya satu hari satu malam bagi yang mukim dan tiga hari dua malam bagi yang safar (bepergian) (HR. Daruquthni dan selainnya).
Perkara Yang Membatalkan Wudlu
1. keluar sesuatu dari kemaluan atau dubur (QS. An Nisaa ayat 43 dan HR. Bukhari dan Muslim).2. Tidur nyenyak (HR. Abu Dawud dan selainnya).
3. Hilang akal, seperti gila, pingsan dan lain-lain (Syarh Muslim IV/74 dan al Mughni).
4. Menyentuh kemaluan tanpa adanya suatu pembatas (HR. Hakim, Tirmidzi dan selain keduanya).
5. Memakan daging unta (HR. Muslim).
Saat-Saat Disunnahkan Berwudlu
1. Ketika hendak tidur (HR. Bukhari).2. Sebelum mandi junub (HR. Tirmidzi dan selainnya).
3. Setelah membawa jenazah (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan selain keduanya).
4. Ketika hendak shalat walaupun tidak berhadats (HR. Ahmad).
5. Setelah memakan daging selain daging Unta ketika hendak shalat (HR. Nasa’i dan selainnya).
6. Memakan makanan yang dipanggang ketika hendak shalat (HR. Muslim).
Demikian pembahasan mengenai tata cara wudlu Nabi Muhammad ini saya sampaikan. Semoga kita semua dapat mengamalkan sunnah beliua. Terimakasih.
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.