Hal ini bertujuan agar kita semua dapat melaksanakan sholat sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah. Sebagaimana Rasulullah pun pernah bersabda yang artinya "Sholatlah kalian sebagaimana kamu melihat aku sholat". Dengan begitu, pelaksanaan sholat kita harus menyesuaikan dengan tata cara yang dilakukan oleh Rasulullah.
Berikut ini adalah tata cara sholat yang benar menurut tuntunan Rasulullah yang diperoleh dari sumber hadits-hadits yang shohih:
1. Berdiri bagi yang mampu
Bagi orang yang melaksanakan sholat, wajib kepadanya untuk berdiri menghadap kiblat.
Namun apabila ia tidak mampu berdiri maka duduk, apabila tidak mampu duduk maka berbaring pada salah satu sisi tubuh, dan apabila tidak mampu berbaring maka dapat menggunakan isyarat dengan mengedipkan mata.
2. Niat
Sebagaimana pada artikel kemarin saya pernah membahas bahwa sesungguhnya niat itu ada di dalam hati, oleh sebab itu dalam pelaksanaan sholat pun harus diawali dengan niat di dalam hati, tanpa melafalkannya dengan lisan.
Berniatlah dalam hati bahwa Anda akan melaksanakan sholat. Niat dalam sholat, dilakukan beriringan dengan takbirotul ihrom.
3. Takbirotul Ihrom
Takbirotul ihrom adalah mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau kedua telinga sembari melafalkan ALLAAHU AKBAR. Walaupun Anda sudah mengerti arti dari lafal tersebut, tapi tidak diperbolehkan mengganti bacaan takbirotul ihrom dengan mengucapkan artinya.
4. Membaca doa iftitah
Setelah takbirotul ihrom disunnahkan membaca doa iftitah. Sebenarnya ada banyak doa iftitah yang telah diriwayatkan dalam banyak hadits, diantaranya adalah:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allaahumma baa'id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi. Allaahumma naqqinii min khothooyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danasi. Allaahummaghsilnii min khothooyaaya bitstsalji wal maa'i wal barodi
Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya Allah, cucilah aku dari kesalahanku dengan es, air dan embun.
5. Membaca surah al Faatihah
Surah Al Faatihah terdiri dari tujuh ayat. Karena bacaan basmalah pun termasuk ke dalam surah Al Faatihah. Ketika sholat berjamaah, ada kalanya imam yang membaca surah Al Faatihah dengan keras dan ada pula yang membacanya dengan pelan.
Usahakan membacanya dengan baik dan benar mengenai makhroj dan panjang pendeknya. Bacaan surah Al Faatihah adalah sebagai berikut:
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣ مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٤ إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥ ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ ٧
6. Ruku'
Gerakan ketika ruku' adalah punggung dan kepala posisinya sejajar dengan pinggang. Sekiranya apabila diletakkan sebuah papan di atas orang yang sedang ruku', papan tersebut tidak jatuh karena posisinya tidak miring. Bacaan ruku' disunnahkan membacanya sebanyak tiga kali.
Berikut ini adalah bacaan ruku':
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
subhaana robbiyal 'adhiimi
7. I'tidal (bangun dari ruku')
Ketika bangun dari ruku' disunnahkan membaca sami'allaahu liman hamidah. Dan ketika sudah berdiri tegak, maka melafalkan bacaan tahmid. Bacaan tahmid ketika i'tidal adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
robbanaa wa lakal hamdu
8. Sujud
Pada gerakan sujud kedua siku tangan diangkat, lalu posisi pinggang berada paling atas (jangan sejajar dengan punggung dan kepala), sedangkan posisi kepala berada paling bawah dengan dahi dan hidung menyentuh tempat sujud.
Ketika sujud harus melafalkan tasbih minimal satu kali dan disunnahkan tiga kali. Bacaan tahmid ketika sujud adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
subhaana robbiyal a'laa
9. Duduk di antara dua sujud
Bacaan sujud di antara dua sujud yang telah disunnah oleh Rasulullah ada beberapa macam, di antaranya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
Allaahummaghfirlii war hamnii wa 'aafinii wah dinii war zuqnii
Pada sholat-sholat yang berjumlah empat atau tiga rokaat sangat disunnahkan untuk melakukan duduk tasyahud awwal dengan membaca tasyahud (tahiyat) awwal. Bacaannya adalah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluhu.
Artinya: Segala penghormatan hanya milik Allah, serta segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkah-Nya. Dan juga semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang sholih. Aku bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
10. Duduk dan melafalkan bacaan tasyahud akhir
11. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam
Bacaan tasyahud (tahiyat) akhir adalah sama seperti bacaan tasyahud awwal, tapi dengan ditambahi sholawat kepada Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam. Bacaannya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allaahumma sholli ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shollaita ‘allaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidun majiid. Allaahumma baarik ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim inaaka hamiidun majiid.
Artinya: Ya Allah berilah sholawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada Ibrahiim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barokah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barokah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia.
Setelah membaca tasyahud akhir dan sholawat, sebelum membaca salam disunnahkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Doa setelah tasyahud dan sholawat adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannama wa min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjal.
Artinya: Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal.
12. Membaca salam
Bacaan salam yang biasa dibaca oleh Rasulullah Shollallaahu Alaihi Wasallam adalah sebagai berikut:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
assalaamu 'alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuhu
Artinya: Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan Allah tetap atas kalian
13. Thumaninah
Thuma'ninah adalah diam sejenak antara satu rukun dengan rukun sholat yang lainnya. Diam tersebut ukurannya seperti lamanya membaca subhaanallaah. Jadi misalnya, setelah membaca bacaan ruku' harus thumaninah (diam sejenak) sebelum berdiri untuk i'tidal, begitu seterusnya.
14. Tertib
Tertib adalah melakukan rukun sholat secara berurutan sesuai dengan tata caranya. Tidak boleh secara acak, misal membaca tasyahud dulu baru membaca surah Al Faatihah, hal tersebut berarti tidak tertib dalam melaksanakan rukun sholatnya.
Demikianlah pembahasan tata cara sholat yang benar menurut tuntunan Rasulullah ini saya sampaikan. Semoga dengan membaca artikel ini dapat membuka wawasan dan khasanah kita tentang ajaran Islam yang sangat kompleks, dan semoga kita semua dimasukkan ke dalam golongan orang-orang ahli ibadah. Aamiin
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.