Bersuci merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap waktu kita diwajibkan untuk selalu membersihkan diri dari hadats, baik itu hadats kecil maupun hadats besar.
Pada postingan yang lalu Guru Abata sudah pernah membahas mengenai tata cara menghilangkan hadats kecil, yaitu wudlu. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tata cara mandi junub untuk menghilangkan hadats besar.
Junub diistilahkan untuk orang yang sedang memiliki hadats besar. Hadats besar dapat disebabkan oleh haid, nifas (setelah melahirkan), keluar sperma karena bermimpi atau sebab bersenggama dengan suami / istri meskipun tidak keluar sperma.
Orang yang mengalami hal tersebut di atas, maka diwajibkan untuk mandi. Karena hadats besar hanya dapat dihilangkan dengan cara mandi.
Apabila Anda junub, maka segeralah pergi ke kamar untuk mandi dengan tata cara yang baik agar mandi tersebut memiliki nilai ibadah selain pahala wajib bagi kita.
Dalam mengawali mandi junub, basuhlah kedua tanganmu sebanyak tiga kali dan hilangkan kotoran-kotoran dari tubuh. Lalu berwudlulah, seperti berwudlu ketika hendak sholat dan akhirkanlah membasuh kedua kakimu agar air tidak sia-sia (habis) karena Allah dan Rasul-Nya sangat membenci orang yang boros.
Apabila Anda telah selesai berwudlu, maka siramkan air mulai dari kepala sebanyak tiga kali dengan disertai niat menghilangkan hadats besar, lalu siramkan air ke bagian badan sebelah kanan sebanyak tiga kali dan sebelah kiri juga sebanyak tiga kali.
Niat harus dilakukan dalam melaksanakan mandi besar, karena hal tersebut yang dapat membedakan antara mandi wajib dengan mandi biasa. Sebagaimana perbedaan antara ibadah dengan adat (kebiasaan).
Ketika niat cukup diucapkan dalam hati saja, tidak perlu dilafalkan dengan lisan. Karena tempatnya niat di dalam hati.
Sesudah itu gosoklah bagian depan dan belakang badan, dan menyela-nyelai rambut dan jenggot. Usahakanlah air dapat merata sampai ke lipatan-lipatan tubuh, tempat-tempat tumbuhnya bulu, baik yang tipis maupun yang tebal.
Dan berhati-hatilah, jangan sampai menyentuh kemaluan, kalau memang Anda telah berwudlu sebagaimana urutan mandi tadi. Sebab apabila Anda menyentuh kemaluan, maka harus berwudlu lagi karena menyentuh kemaluan merupakan hal yang dapat membatalkan wudlu.
Berwudlu ketika mandi besar sangat dianjurkan dalam Islam. Karena hal tersebut yang dilakukan oleh Rasulullah ketika mandi besar. Selain itu, berwudlu ketika mandi besar bertujuan untuk memudahkan kita melaksanakan ibadah. Maksudnya agar setelah mandi besar kita dapat langsung melaksanakan ibadah.
Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa fardlu atau perkara yang wajib dalam melaksanakan mandi besar adalah:
1. Niat menghilangkan hadats besar
2. Meratakan air ke seluruh anggota badan
Sedangkan fardlu atau perkara yang wajib ketika melakukan wudlu adalah:
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku
4. Mengusap (menyeka) kepala dengan air
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
6. Tertib (mulai dari niat sampai membasuh kedua kaki harus berurutan)
Adapun amalan-amalan ibadah dalam berwudlu, selain yang tersebut di atas, maka hukumnya sunnah muakkad yang keutamaannya sangat banyak dan pahalanya sangat besar. Sunnah muakkad adalah perkara yang sangat dianjurkan untuk kita laksanakan dalam beribadah.
Namun meskipun telah mengetahui bahwa amalan tersebut adalah sunnah, kita tidak boleh menyepelekannya. Sebab orang yang mengabaikan sunnah-sunnah wudlu itu jelas rugi, bahkan membahayakan terhadap fardlu-fardlu wudlu yang telah dia kerjakan, sebab sunnah-sunnah wudlu itu pada dasarnya dapat menambah dan menyempurnakan amalan-amalan wudlu yang wajib.
Demikianlah tata cara mandi besar yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam.
Apabila kita mengikuti tata cara mandi besar sesuai dengan yang dilakukan beliau, selain kita suci dari hadat besar insyaa Allah kita juga akan mendapatkan pahala oleh sebab mengikuti syariat yang diajarkan oleh Rasulullah.
Semoga kita semua dapat mendawamkan amalan-amalan ibadah yang sesuai dengan yang disyariatkan oleh Islam. Aamiin
Posting Komentar
Komentar yang Anda berikan dimoderasi. Jika sesuai dengan ketentuan, maka akan segera muncul.
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun serta tidak melakukan spamming.